Minggu, 08 Januari 2012

CELOTEH MALAM

Malam mulai mencakar, dan dingin kian merobek belulang, dari ujung belantara dibelahan bumi yang sama yang kita huni ku pekikkan suara kerinduan teruntukmu pangeran pendendam, jengkrik malam bersorai riang, melihat rembulan dari kejauhan, terbias wajahmu disana memantul diantara ujung cemara, harus jujur ku ungkapkan, HIDUP INI INDAH SAYANG.. tapi kenapa selalu tercekal oleh amarah yang tak jelas, keangkuhanmu yang tak mau tuk mengalah jadikanmu bak seorang monster yang mengerikan, hingga membuatku jemu tuk menyandingmu, tak kau pahami aku dengan sikapku, terlalu kau asyikkan dirimu dengan reka'an  imajinasimu, mengapa sedikit saja tak bisa kau mengalah dariku?

Kepalaku mulai pening efek dari makan kepiting sore tadi, akh.. padahal aku bukan pejabat tapi kayaknya aku harus menghindari menu satu ini demi memanjangkan nafasku karena masih banyak rencana kedepan yang sedang ku susun, tapi sungguh, aku berani mengatakan jika kekuatan manusia itu ada pada hati (jiwa) olehnya ketika hati kita terluka maka kekuatan kita akan menyurut seketika, begitu juga denganku pangeran, please dech...

Berilah aku kekuatan, berilah aku energi yang kan menambah daya dari semangat juangku, demi aku, kamu dia dan kalian, aku tak minta sup walet yang super mahal itu, aku cuma butuh suplemen dari cintamu, yang tak butuhkan modal dalam bentuk materi,,,,

Malam ini malam minggu, semua orang yang ada dimuka bumi sangat mengelu-elukan tibanya malam ini, termasuk kau tapi tidak bagi aku, aku hanya menantimu, aku hanya menginginkanmu aku hanya mengagumimu,,, tapi kau tak harus tau hal itu...

Besok sengatan Mentari kan membakarku, padahal kau sangat tau ku benci itu, tapi kenapa kau pura-pura tak tau?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar