Rabu, 11 Januari 2012

CELOTEH SIANG, of me.


CELOTEH SIANG, of me.
Kenapa orang Indonesia itu tidak bisa maju?
Karena, aturan yang diterapkan terlalu banyak, dan poin-poin dari aturan tersebut disahkan dan diterapkan sebelum di praktekkan terlebih dahulu.
Kenapa banyak orang pintar di negeri ini, tapi realitasnya Negara kita bodoh?
Sebab, orang Indonesia tidak dibiarkan menjadi diri sendiri harus selalu dipaksakan untuk mengikuti kehendak atas kehendak lainnya, dan terlalu dibayang-bayangi oleh idiologi terkait salah dan benar yang sudah dijabarkan/dicekokkan, tanpa mencari tau terlebih dahulu (membuktikan) kebenarannya, sebagai contoh, orang cantik itu harus berkulit putih atau buah yang belum masak itu tidak enak. Dan akhirnya kita, kamu dia dan kalian akan mengikuti paham tersebut, cantik itu harus putih, enak itu harus masak terlebih dulu, dan blab la blab la ancoooorrr mina,,,,,  Kebebasan berpikir orang kita (Indonesia) terjajah oleh benturan-benturan adat istiadat yang sebenarnya justru memerosotkan kreativitas imajinasi seseorang, dan tidak menjadikan seseorang untuk menjadi diri mereka sendiri melainkan harus mentaati apa yang sudah dipersepsikan oleh orang banyak, dan memilih tidak sesuai kata hati, sebagai contoh lagi, ketika ingin mencari/memilih pasangan, orang kita cenderung akan melakukan riset terlebih dahulu dengan cara, bertanya kesana kemari terkait si calon yang akan kita pilih untuk menjadi pasangan kita itu, mendengar pendapat ini, itu, blab la blab la dan bla blab la, sehingga keputusan yang akan kita ambil tidak lagi mutlak dari hasil kebulatan pikir kita sendiri, akhirnya apabila suara terbanyak adalah buruk dan tidak cocok maka kita cenderung akan mengikuti kata dari yang banyak tersebut, so hilanglah suara hati dan tidak menjadilah diri sendiri, mengikut, mengikut dan mengikut seperti itulah pribadi bangsa kita yang teramat mengembor-gemborkan sebagai diri yang berbudaya tapi sebenarnya jika berani jujur bangsa dan Negara ini sama sekali belum berbudaya. Mereka yang kerap mendengung-dengungkan tentang budaya sejujurnya dan sebenar-benarnya sama sekali tidak dan belum paham apa budaya itu yang sebenarnya. Cara berpikir masyarakat kita belum bebas dan bukan pikiran mereka sendiri melainkan pemikir anutan. Dan apabila pemikiran kita tidak sama dengan umum/rata-rata orang maka kita akan dianggap aneh atau nyleneh, itulah penyakit akut yang menyebabkan kematian atas kreativitas berpikir masyarakat kita. Dan orang-orang kita begitu bangganya apabila bisa bekerja disuatu perusahaan yang bertingkat-tingkat gedungnya meskipun dirinya disitu hanya sebagai jongos dan sejenisnya yang penghasilannya hanya cukup buat ganjal perut sehari, dan mereka merasa sangat tersohor karena bisa menjadi bagian atas gedung bertingkat tersebut daripada menjadi petani yang bisa memproduksi pangan dan semacamnya. Orang-orang Indonesia itu tidak memiliki jiwa dan pikirannya sendiri, melainkan meminjam prinsip orang-orang terdahulu dan sekitarnya. Bagaimana bisa ada keberagaman jika pikiran kita masih dibungkus oleh aturan-aturan tak jelas , yang menyebabkan kemandulan dan kemandekan sebuah kreativitas, jika kita bebaskan satu kepala saja untuk benar-benar murni menjadi diri mereka sendiri dengan pemikirannya otomatis tidak ada lagi kemiskinan, kemacetan dan erosi, akh,,, Negara ini lebih senang menjadi orang lain (berjamaah) ketimbang menjadi diri sendiri. Lebih suka menjadi peniru daripada pencipta,,, Ironis…. Aku jadi pengen nangis,,, weeekkk meweeek, Begini salah, begitu salah, geraknya harus begini, harus begitu,,, wedehh kita yang punya diri kok orang yang mau mengatur, kalo keseleo toh cuma diri kita sendiri yang rasa sakitnya, emang orang yang menginstruksikan tadi itu ikut juga ngerasain sakitnya ya??? wuiih kapan sih negaraku bisa cerdas? 2012? nech sudah datang 2012,,, upst.... nungguin apa lagi?????? auooowwwwwww.... kata si Tarzan, manusia bebas yang cerdas


(Penggalauan pagi yang mencakar pikiranku, atas apa yang terjadi disekeliling ku/kita, Urip Sumoharjo/12/1/2012/12:11 pm/SAF)

Senin, 09 Januari 2012

ENTAHLAH

Senja pun kadang datang dengan ketidakutuhannya
Tetapi tetap dipahami jika dia adalah senja, senja yang selalu tawarkan sejuta pesona keindahan bagi si-empunya mata dengan semburat merah yang menawan, tetap mendecakkan kagum yang tak terhingga meskipun dia tak sesempurna seperti biasanya
******

Sungguh,
Baru tersadari, yang berkwalitas secara keseluruhan ternyata sudah dilewatkan........
Hidup ini memang bak berjudi,,,,
musti perbanyak bersyukur agar ditambahkan dan ditambahkan lagi dan lagi terus menerus apa yang sudah dipinjamkanNYA
tak selamanya banyak ingin tau itu baik

********

Kebebasan berpikir adalah mutlak hak setiap manusia, pun halnya dengan pilihan hidup, itu juga merupakan hak bagi tiap-tiap individu, kita tidak berhak mencampuri lebih dalam sesuatu yang bersifat prinsifil, sekalipun mereka adalah anak atau pasangan kita sendiri

**********

Minggu, 08 Januari 2012

Catatan kecil dipulau Buru

Elok nian,
pesonamu memikatku tuk bertahan lebih lama dalam pelukan bumi Bupolo, senyum bocah dan manula simbol keramahan ciri negeriku, rasanya tak ingin pulang,, meski terik begitu menyengat dan menggrongsong kulit tapi jiwa teramat nyaman tuk bertahan.
Mencari Indonesia........
tak harus berlari ketepian mengejar senja, atau merayu fajar tuk ajaknya berdendang,,,,,,, juga tak perlu membelah dada tuk tunjukkan kemerahan jiwa,,,,, cukup kiranya dengan satu senyuman tulus itu ciri dan itu bukti Indonesia
Pulau Buru nan elok, kau janjikan kejayaan dan kemakmuran bagi generasi negeri ini dalam teka-teki misterimu, kau sembunyiklan kekayaan itu dalam perut "bapak" agar tak terjamah oleh tangan-tangan rakus, luar biasa...... semua telah dipersiapkan sedemikian rupa, harusnya kami tau diri dan mendalaminya.
Hutan belantara, samudera luas......... oh........ negeriku...
Kusandarkan tubuh ini sejenak, pada kursi kayu reot yang sungguh tak nyaman menurut mereka yang suka berebut "kursi" tapi sepertinya ditak kenyamanan ini aku temukan atmosfir yang luar biasa, oh.. seandainya kursi ini yang diperebutkan barangkali atmosfir inipun akan menular pada mereka, andai saja mereka mau mencobanya... akh.. tidak mungkinlah..
Gerimis yang sedari pagi mengguyur jadikan dingin semakin dingin... ada terbersit rindu yang bergejolak dalam dadaku,, hamparan luas pepohonan kayu putih yang menjalar seantero Namlea lupakanku pada kesendirian,, ketakjubanku kian bertambah,, aku jadi berpikir "lupa cari pendamping".
Lantunan lembut Sammy Kerispatih, ingatkanku pada mantan kekasih.. duhai dikau yang pernah kusanjung dan cintai, dimana kini engkau dan bagaimana kabarmu? Melodrama cinta yang buat kita terjebak pada rasa mendua pada ILLAH menggelitik hatiku tuk tertawa kecil sejenak. "Rupanya, aku juga pernah punya cinta buat seseorang" huh..... imajinasiku menari-nari ingat ketika kasmaran, teringat betapa bodohnya kita kala itu, semua seakan punya kita, tak perduli hujan, ditentang orang tua, saling cemburu, saling melukai, saling mencederai, saling menjaga dan menghakimi, sungguh komplit, tapi tak buat kita jera hingga lebih satu dasawarsa menjalin asmara, dan akhirnya terburai, kau dan aku kini terpisah dan dipisahkan.. dan aku tertunduk dalam genggam dan sumpah mama. Kusimpan rapi semua tentangmu dalam palung yang kubingkai dengan mutiara hati,,,,, berharap kelak dipertemukan lagi walau dalam dimensi yang berbeda, tak akan kubuka tak akan kutukar dengan apapun jua semua rasa masih sama seperti kemarin, dan beranda cinta setia menanti kehadiran kita... meski pelaminan yang kita harap tak jua beri jawab, aku masih menggenggam sebuah surat tentang takdir dan jabaran akan sebuah kesetiaan.
Dan... dalam dingin aku berjalan, menyusuri bait demi bait cerita yang merubah bab menjadi halaman,,,, taukah kau.. arahku adalah menujuimu.. tapi kenapa kau tak menungguiku?
Maaf, jika kuteteskan air mata ini dalam mengenangmu, sesungguhnya aku tak ingin menangisinya karena kau adalah keindahan dan kebahagiaan yang tak boleh ditangisi. Tapi..... ku tak bisa mencegahnya, dan kerinduan ini yang memaksaku tuk berurai air mata, kau begitu sempurna seharusnya ku tak boleh total menyanjungmu karena ternyata DIA sangatlah pencemburu,, andai kusadari hal itu mungkin hari ini kau masih diperuntukkan bagiku...
Menanti malam di Timur Indonesia, dingin dan kelam tanpa asmara, oh.... aku ingin seperti Theressa...... bagikan cinta tak hanya tuk seorang semata.... (25/3/2011/Suprapti Abdullah Fattah)

Memeluk Senja dibalik Bukit Savana Jaya

Rasanya jenuh juga pada ''keseriusan", lama-lama menua tanpa dirasa, dunia ini terlalu indah bila harus dibuat ngoyo,,, detik demi detik berlalu begitu lajunya, sepotong pisang belum habis dikunyah malam sudah datang menggerayang, akh.. bodohnya bila harus menyiakan waktu, kekuatan Perempuan cuma bisa ditaklukkan oleh CINTA, yah.. CINTA lima huruf yang dirangkaikan jadi satu kalimat luar biasa kedahsyatannya, membuat yang waras jadi gila dan yang gila jadi waras.. amazing... itulah ranjau mutakhir bagi seorang perempuan.. apalagi ketika seorang perempuan dilanda patah hati.. weleh.. dunia ini bisa ambruk,,,
Malam segera tiba hantarkan senyap dan dingin menuju peraduan, dalam kesendirian kali ini coba ku nikmati makna sendiri, apakah sendiri itu sedingin seperti kata pamungkas kekasihku? atau justru sendiri itu akan bentuk jiwa kita menjadi pemberani atau justru sebaliknya? akh... aku dapat rumusnya.. Sendiri + Perempuan = Enjoi... seperti judul lagunya Oppi Andaresta Single Happy.. upst... ternyata dalam kesendirian itu kita justru lebih leluasa dalam menentukan atau memutuskan segala bentuk pilihan, Sendiri itu asyik.. mau lirak-lirik sampai juling ga ada yang protes, ga ribet,,
akh.. Perempuan... sosoknya teramat istimewa... melebihi Keistimewaan daerah istimewa djokjakarta saja... dan selalu mau menjadi yang istimewa dan mau yang serba istimewa pula.. so what gitu loh...!!!!!!!!!
Tapi kenapa Rumiyati tidak diistimewakan dan tidak meminta hak istimewanya? Andai saja aku Rumiyati, Pasti kan ku bisiki dan ku perlihatkan bukti keperempuananku kepada para laki-laki yang menjagalku sebelum mereka berhasil memenggal kepalaku.. akh Rumiyati seharusnya kau bertanya dulu tentang bab perempuan kepadaku...
Oukh.... ternyata dingin juga ya sendiri itu, tapi ga amat... seperti si amat yang begitu begitu doang... semakin ngawur dech..
Ingin sekali berfantasi dalam khayal bertemu si Christiano Ronaldo Laki-laki temprament yang perfect dimataku itu, weleh.. semakin ngelantur.. komat-kamit mulutku bukannya sedang baca mantra tapi lagi menggigil tahan dingin.. duingiiinnn.......
Juli kali ini aku akan bertemu dia... si R yang katanya mau nyusul... semoga saja dia tak ingkar lagi seperti janjinya terkait pulau W, akh.... semoga kekasihku tak marah padaku terkait catatan ini... upst... aku JOMBLO jadi mana mungkin ada yang marah.. weleh.. weleh.. ketularan mas Butet...
Pulau Buru... konon disinilah tempat reinkarnasi para "pembesar" dari segala penjuru aliran.. Olehnya datanglah kemari wahai para sahabat yang ingin bereinkarnasi.... hikz... semakin ga jelas.......... uadem alias duiiingiiiiinnnnnnnn,, kata Mas Joko khelek seseorang itu kalo sudah sadar dirinya "disoroti" maka akan "ngedan" lupa pada tujuan awal...

Teruntuk PANGERAN BINAL

Meraba kembali bayangmu yang tlah terkubur dalam ingatan, semakin dihindari rasa itu kian kuat menyergap.. terlalu dalam rasa yang kau gores hingga sulit tuk berpaling, azimat dan mantra apa yang tlah kau cekokkan dalam benak ini, sehingga selaksa menjadi majnun dengan ketidakwarasan yang sempurna...
Malam yang tak pernah bisa mendamaikan, malam yang selalu membiarkan diri dicekam kesendirian tak berkutik akan rasamu.. KUDA.. KUDA BINAL... ke-liar-an mu yang memesona, daya tarikmu telah menambat tanpa ditambatkan, oukh.. kamu memang JALANG.......
Tersusuri kembali lorong-lorong kenangan dari memori pahit yang menoreh, andai saja ada hakim khusus menghakimi tentang rasa barangkali sudah ku adukan kau padanya, kubacakan pasal-pasal yang tlah kau langgar dengan nyaring dan lantang agar kau tau betapa salahnya dirimu "mencekikku" dengan rasa ini. VILLA ILUSI.. dasar kau PETUALANG JALANG..  kau umbar pesonamu disemua perawan yang lalu lalang.. ukh.. inginnya ku penggal urat selangkanganmu hingga menembus dikonak biar kau rasa betapa sakit dihujam belati.. Ketika air mata tak mampu mewakili maka saputangan menjadi tak berarti.. Oukh... tak cukup kesaktian cinta untuk meluluhkanmu agar meyakini betapa majnunnya aku tanpamu..

SAF

Cinta akan tumbuh dan berkembang meski tanpa siraman atau pupuk bermutu yang menopangnya, karena cinta tak butuh makanan juga minuman sebab cinta hanya untuk memberi tanpa harap imbalan juga tanpa pengecualian.  Suatu ketika, dengan derai air mata seseorang mencoba meyakinkan kekasihnya jika dirinya sangatlah mencintai kekasihnya itu, bahkan ia iris pergelangan tangannya untuk meyakinkan jika cintanya amatlah besar tapi tetap saja sang terkasih tidak percaya karena realitasnya orang yang mengaku cinta mati padanya itu sanggup berbagi badan dengan orang lain, hal itu yang mendasari sang terkasih tak percaya walau harus memutus urat nadinya sekalipun hanya untuk membuktikan kebenaran rasanya itu, karena yang nampak didepan mata suguhan berbeda yang tak sesuai dengan standaritas cinta yang telah dipatokkan oleh banyak orang. Sesungguhnya cinta itu tak punya poin-poin yang musti digaris bawahi dan tak perlu menggorok batang leher untuk membuktikannya karena dengan sendirinya cinta akan menampakkan wujud dan rasanya kelak dimana ketika pikiran sudah tak focus lagi pada hal-hal yang mengkaitinya.

Mama

Ku seru namamu kala senyap menyapa
ku eja dengan lembut
satu persatu huruf ku urai, ku ikat
ku urai, ku ikat, ku urai, ku ikat
begitu seterusnya
hingga benar-benar kurasakan getaran itu
ikatan antara aku dan engkau
yang membebat seperti gedong pada tubuh orok

Mama....
Lembut nian wajahmu,
merdu tutur sapamu,
sehangat dekap manja tanganmu

Rinai hujan diluar sana
Hapuskan sesak dada yang merindukanmu
jauh diseberang sini
satu hati menitipkan jaga untukmu
mama
mama
mama
mama
mama
mamamamamamamamammama

CELOTEH MALAM

Malam mulai mencakar, dan dingin kian merobek belulang, dari ujung belantara dibelahan bumi yang sama yang kita huni ku pekikkan suara kerinduan teruntukmu pangeran pendendam, jengkrik malam bersorai riang, melihat rembulan dari kejauhan, terbias wajahmu disana memantul diantara ujung cemara, harus jujur ku ungkapkan, HIDUP INI INDAH SAYANG.. tapi kenapa selalu tercekal oleh amarah yang tak jelas, keangkuhanmu yang tak mau tuk mengalah jadikanmu bak seorang monster yang mengerikan, hingga membuatku jemu tuk menyandingmu, tak kau pahami aku dengan sikapku, terlalu kau asyikkan dirimu dengan reka'an  imajinasimu, mengapa sedikit saja tak bisa kau mengalah dariku?

Kepalaku mulai pening efek dari makan kepiting sore tadi, akh.. padahal aku bukan pejabat tapi kayaknya aku harus menghindari menu satu ini demi memanjangkan nafasku karena masih banyak rencana kedepan yang sedang ku susun, tapi sungguh, aku berani mengatakan jika kekuatan manusia itu ada pada hati (jiwa) olehnya ketika hati kita terluka maka kekuatan kita akan menyurut seketika, begitu juga denganku pangeran, please dech...

Berilah aku kekuatan, berilah aku energi yang kan menambah daya dari semangat juangku, demi aku, kamu dia dan kalian, aku tak minta sup walet yang super mahal itu, aku cuma butuh suplemen dari cintamu, yang tak butuhkan modal dalam bentuk materi,,,,

Malam ini malam minggu, semua orang yang ada dimuka bumi sangat mengelu-elukan tibanya malam ini, termasuk kau tapi tidak bagi aku, aku hanya menantimu, aku hanya menginginkanmu aku hanya mengagumimu,,, tapi kau tak harus tau hal itu...

Besok sengatan Mentari kan membakarku, padahal kau sangat tau ku benci itu, tapi kenapa kau pura-pura tak tau?