CELOTEH SIANG, of me.
Kenapa orang Indonesia itu tidak bisa maju?
Karena, aturan yang diterapkan terlalu banyak, dan poin-poin dari aturan tersebut disahkan dan diterapkan sebelum di praktekkan terlebih dahulu.
Kenapa banyak orang pintar di negeri ini, tapi realitasnya Negara kita bodoh?
Sebab, orang Indonesia tidak dibiarkan menjadi diri sendiri harus selalu dipaksakan untuk mengikuti kehendak atas kehendak lainnya, dan terlalu dibayang-bayangi oleh idiologi terkait salah dan benar yang sudah dijabarkan/dicekokkan, tanpa mencari tau terlebih dahulu (membuktikan) kebenarannya, sebagai contoh, orang cantik itu harus berkulit putih atau buah yang belum masak itu tidak enak. Dan akhirnya kita, kamu dia dan kalian akan mengikuti paham tersebut, cantik itu harus putih, enak itu harus masak terlebih dulu, dan blab la blab la ancoooorrr mina,,,,, Kebebasan berpikir orang kita (Indonesia) terjajah oleh benturan-benturan adat istiadat yang sebenarnya justru memerosotkan kreativitas imajinasi seseorang, dan tidak menjadikan seseorang untuk menjadi diri mereka sendiri melainkan harus mentaati apa yang sudah dipersepsikan oleh orang banyak, dan memilih tidak sesuai kata hati, sebagai contoh lagi, ketika ingin mencari/memilih pasangan, orang kita cenderung akan melakukan riset terlebih dahulu dengan cara, bertanya kesana kemari terkait si calon yang akan kita pilih untuk menjadi pasangan kita itu, mendengar pendapat ini, itu, blab la blab la dan bla blab la, sehingga keputusan yang akan kita ambil tidak lagi mutlak dari hasil kebulatan pikir kita sendiri, akhirnya apabila suara terbanyak adalah buruk dan tidak cocok maka kita cenderung akan mengikuti kata dari yang banyak tersebut, so hilanglah suara hati dan tidak menjadilah diri sendiri, mengikut, mengikut dan mengikut seperti itulah pribadi bangsa kita yang teramat mengembor-gemborkan sebagai diri yang berbudaya tapi sebenarnya jika berani jujur bangsa dan Negara ini sama sekali belum berbudaya. Mereka yang kerap mendengung-dengungkan tentang budaya sejujurnya dan sebenar-benarnya sama sekali tidak dan belum paham apa budaya itu yang sebenarnya. Cara berpikir masyarakat kita belum bebas dan bukan pikiran mereka sendiri melainkan pemikir anutan. Dan apabila pemikiran kita tidak sama dengan umum/rata-rata orang maka kita akan dianggap aneh atau nyleneh, itulah penyakit akut yang menyebabkan kematian atas kreativitas berpikir masyarakat kita. Dan orang-orang kita begitu bangganya apabila bisa bekerja disuatu perusahaan yang bertingkat-tingkat gedungnya meskipun dirinya disitu hanya sebagai jongos dan sejenisnya yang penghasilannya hanya cukup buat ganjal perut sehari, dan mereka merasa sangat tersohor karena bisa menjadi bagian atas gedung bertingkat tersebut daripada menjadi petani yang bisa memproduksi pangan dan semacamnya. Orang-orang Indonesia itu tidak memiliki jiwa dan pikirannya sendiri, melainkan meminjam prinsip orang-orang terdahulu dan sekitarnya. Bagaimana bisa ada keberagaman jika pikiran kita masih dibungkus oleh aturan-aturan tak jelas , yang menyebabkan kemandulan dan kemandekan sebuah kreativitas, jika kita bebaskan satu kepala saja untuk benar-benar murni menjadi diri mereka sendiri dengan pemikirannya otomatis tidak ada lagi kemiskinan, kemacetan dan erosi, akh,,, Negara ini lebih senang menjadi orang lain (berjamaah) ketimbang menjadi diri sendiri. Lebih suka menjadi peniru daripada pencipta,,, Ironis…. Aku jadi pengen nangis,,, weeekkk meweeek, Begini salah, begitu salah, geraknya harus begini, harus begitu,,, wedehh kita yang punya diri kok orang yang mau mengatur, kalo keseleo toh cuma diri kita sendiri yang rasa sakitnya, emang orang yang menginstruksikan tadi itu ikut juga ngerasain sakitnya ya??? wuiih kapan sih negaraku bisa cerdas? 2012? nech sudah datang 2012,,, upst.... nungguin apa lagi?????? auooowwwwwww.... kata si Tarzan, manusia bebas yang cerdas
(Penggalauan pagi yang mencakar pikiranku, atas apa yang terjadi disekeliling ku/kita, Urip Sumoharjo/12/1/2012/12:11 pm/SAF)